BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
MSDM,
adalah suatu ilmu atau cara bagaimana mengatur sumber daya yang dimiliki oleh
individu dapat digunakan secara maksimal sehingga tujuan (goal) menjadi
maksimal. Konsep yang mendasarinya bahwa setiap karyawan adalah manusia, bukan
mesin, dan bukan semata menjadi sumber daya bisnis. Kajian tentang Manajemen
SDM menggabungkan beberapa bidang ilmu seperti psikologi, sosiologi, dll.
MSDM
juga menyangkut desain dan implementasi sistem perencanaan, penyusunan
karyawan, pengembangan karyawan, pengelolaan karier, evaluasi kinerja,
kompensasi karyawan dan hubungan ketenagakerjaan yang baik. Manajemen sumber
daya manusia melibatkan semua keputusan dan praktek manajemen yang mempengaruhi
secara langsung sumber daya manusianya MSDM diperlukan untuk meningkatkan
efektivitas sumber daya manusia dalam organisasi. Tujuannya adalah memberikan
kepada organisasi satuan kerja yang efektif.
Untuk
mencapai tujuan ini, studi tentang manajemen personalia akan menunjukkan
bagaimana seharusnya perusahaan mendapatkan, mengembangkan, menggunakan,
mengevaluasi, dan memelihara karyawan dalam jumlah (kuantitas) dan tipe
(kualitas) yang tepat. MSDM membicarakan potensi besar tenaga kerja manusia
yang merupakan motor penggerak faktor-faktor penunjang kegiatan manajemen SDM
faktor-faktor penunjang kegiatan manajemen yang harus dimanfaatkan sebaik
mungkin melalui sinergi dengan lingkungan.
Fungsi
operasional dalam Manajemen SDM merupakan dasar pelaksanaan proses MSDM yang
efisien dan efektif dalam pencapaian tujuan organisasi/perusahaan. Fungsi
operasional tersebut terbagi lima, secara singkat sebagai berikut:
a. Fungsi
Pengadaan, yaitu proses penarikan, seleksi, penempatan, orientasi, dan induksi
untuk mendapatkan karyawan yang sesuai kebutuhan perusahaan
b. Fungsi
Pengembangan, yaitu proses peningkatan keterampilan teknis, teoritis,
konseptual, dan moral karyawan melalui pendidikan dan pelatihan.
c. Fungsi
Kompensasi, yaitu pemberian balas jasa langsung dan tidak langsung berbentuk
uang atau barang kepada karyawan sebagai imbal jasa yang diberikannya kepada
perusahaan.
d. Fungsi
Pengintegrasian, yaitu kegiatan untuk mempersatukan kepentingan perusahaan dan
kebutuhan karyawan, sehingga tercipta kerjasama yang serasi dan saling
menguntungkan.
e. Fungsi
Pemeliharaan, yaitu kegiatan untuk memelihara atau meningkatkan kondisi fisik,
mental dan loyalitas karyawan agar tercipta hubungan jangka panjang.
Pemeliharaan yang baik dilakukan dengan program Keselamatan dan Kesehatan
Kerja.
1.2 Rumusan Masalah
Beranjak
dari latar belakang di atas maka rumusan atau batasan masalah dalam Makalah ini
adalah :
1. Apa
itu pemberhentian
2. Penerapan
Layoff dalam suatu perusahaan
1.3
Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini sebagai
berikut:
1.
Untuk mengetahui alasan perusahaan memberhentikan
karyawan dari
pekerjaannya.
2. Untuk mengetahui proses
pemberhentian karyawan.
3.
Untuk mengetahui konsekuensi pemutusan kerja.
4.
Untuk mengetahui perlindungan bagi tenaga kerja apabila terjadi
pemutusan
hubungan kerja secara sepihak.
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah
Pemasaran adalah salah satu kegiatan
pokok yang perlu dilakukan oleh perusahaan baik itu perusahaan barang atau jasa
dalam upaya untuk mempertahankan kelangsungan hidup usahanya. Hal tersebut disebabkan karena
pemasaran merupakan salah satu kegiatan perusahaan, dimana secara langsung
berhubungan dengan konsumen. Maka kegiatan pemasaran dapat diartikan sebagai
kegiatan manusia yang berlangsung dalam kaitannya dengan pasar. Dalam era
persaingan usaha yang semakin kompetitif sekarang ini, setiap pelaku bisnis
yang ingin memenangkan kompetisi dalam persaingan pasar akan memberikan
perhatian penuh pada strategi pemasaran yang dijalankannya . Produk – produk
yang dipasarkan dibuat melalui suatu proses yang berkualitas akan memiliki
sejumlah keistimewaan yang mampu meningkatkan kepuasan konsumen atas penggunaan
produk tersebut. Dengan demikian pelanggan mau dan rela untuk kembali menikmati
apa yang ditawarkan oleh perusahaan dan menjadi pelanggan yang setia bagi
perusahaan. Sedangkan untuk dapat mendistribusikan kualitas dibidang jasa
merupakan hal yang tidak mudah. Oleh karena itu, dalam proses pendistribusian
barang kepada konsumen harus ada perhatian penuh dari manajemen pemasaran
paling atas hingga karyawan level bawah .
Salah satu masalah pokok yang menjadi kendala dalam
pemasaran adalah banyaknya saingan didalam pasar itu sendiri baik dari produk
sejenis maupun dari produk lain. Hal tersebut merupakan tanggung jawab besar
yang harus dimenangkan oleh suatu perusahaan jika ingin tetap eksis didalam
persaingan bisnis. Persaingan yang semakin tajam dan perubahan-perubahan yang
terus terjadi harus dapat dijadikan pelajaran oleh manajemen pemasaran agar
dapat secara proaktif mengantisipasi perubahan-perubahan yang terjadi baik
untuk masa sekarang dan akan datang.
B.
Rumusan Masalah
1. Bagaimana gambaran umum dari usaha
Kopi Susu Kopyok?
2. Bagaimana gambaran umum dari produk
Kopi Susu Kopyok?
3. Bagaiman analisis SWOT dalam usaha
Kopi Susu Kopyok?
4. Bagaiman upaya penciptaan nilai
dalam usaha Kopi Susu Kopyok?
5. Bagaimana strategi pemasaran (
segmentasi, targeting dan positioning ) dalam perusahaan Kopi Susu Kopyok?
6. Bagaimana marketing mix 4P dalam
perusahan Kopi Susu Kopyok?
C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini sebagai
berikut:
2. Untuk
mengetahui tiingkat minat dari
2. Untuk mengetahui proses
pemberhentian karyawan.
3.
Untuk mengetahui konsekuensi pemutusan kerja.
4.
Untuk mengetahui perlindungan bagi tenaga kerja apabila terjadi
pemutusan
hubungan kerja secara sepihak.
BAB II
LANDASAN
TEORI
Strategi
pemasaran produk mencakup segmentasi, targeting, positioning, dan marketing
mix. Marketing mix sering pula disebut sebagai bauran pemasaran. Bauran
pemasaran ini meliputi product, price, place dan promotion.
- Segmentasi
Segmentasi pasar adalah proses pembagian pasar ke
dalam subset pelanggan dengan kebutuhan yang sama dan mempunyai ciri – ciri
yang dapat diarahkan atas tanggapan mereka sehingga dapat dilakukan cara – cara
yang sama bagi produk tertentu yang ditawarkan termasuk program pemasarannya.
Dengan segmentasi pasar, suatu perusahaan dapat menentukan
sasaran pasar yang ditetapkan atas dasar pilihan segmen pasar yang relatif
menarik. Penetapan pilihan tersebut dilakukan dengan mempertimbangkan adanya
potensial pasar dari alternative segmen- segmen pasar, tingkat pertumbuhan,
intensitas persaingan dan factor lainnya. Di samping itu, perusahaan perlu
mempertimbangkan misi dan kapabilitas perusahaan, agar mampu memenuhi keinginan
pelanggan atas penyampaian atau penyerahan layanan produk bagi setiap segmen
yang dipilih, terutama dalam pemilihan segmen pasar yang akan dilayani sebagai
sasaran pasarnya.
Segmentasi pasar dilakukan untuk meletakan landasan kerja
bagi perumusan pasar sasaran dan penetapan strategi positioning. Kajian dan
wawasan pengetahuan harus digunakan dalam melakukan segmentasi segmentasi
produk-pasar, agar dapat memberikan keunggulan bersaing. Dalam mencapai
keunggulan bersaing, dilakukan indentifikasi kelompok yang dapat tanggap secara
baik dapat menguntungkan atas upaya – upaya pemasaran perusahaan.[1]
- Targeting
Target pasar adalah pasar yang
hendak dilayani dalam menjual barang atau jasa, berdasarkan segmen yang telah
ditetapkan . usaha usaha pemasaran selalu ditargetkan pada target pasar
tertentu, yang merupakan kelompok individual atau organisasi yang memiliki
karakteristik yang sama yang mungkin akan membeli produk tertentu.
Target pasar yang dapat dituju
adalah berupa pasar yang sudah dilayani dan pasar potensial. Pasar yang sudah
dilayani adalah pasar yang sudah memiliki kebutuhan, keinginan dan permintaan
serta sudah pernah membeli barang atau jasa sebelumnya.[2]
Dalam pemilihan target pasar perlu mempertimbangkan hal –
hal berikut :
1. Sumber daya perusahaan
Sumber daya perusahaan yang kuat memungkinkan perusahaan
untuk memilih strategi pembedaan maupun dengan strategi pembedaan.
2. Variabilitas produk
Pemasaran tanpa perbedaan cocok untuk produk yang standart,
missal telur, gula, dll
3. Tahapan produk dalam daur hidup
Produk pada tingkat kedewasaan dalam sirklus hidup produk
lebih cocok menggunakan strategi kosentrasi, yaitu memilih salah satu target
pasar.
4. Variabilitas pasar
Jika selera pasar cenderung homogeny maka tanpa strategi
tanpa pembedaan akan lebih tepat.
5. Strategi pesaing
Jika pesaing menggunakan strategi tanpa pembedaan maka
perusahaan akan lebih dihargai jika menggunakan strategi dengan pembedaan.[3]
- Positioning
Sedangkan arti dari positioning
adalah melakukan tindakan mendisain penawaran serta citra perusahaan sehingga
target perusahaan dapat mengetahui serta menilai kedudukan perusahaan
disbanding pesaingnya. Jadi, positiong dilakukan dalam rangka mengetahui , jika
dibandingkan dengan pesaing pesaing berada pada posisi yang mana dari
perusahaan atau produk yang dijual.
Pada akhirnya akan dapat diperkirakan saat dinilai ada pada
posisi pemimpin pasar (leader), penantang pasar ( challenger ), pengikut pasar
( follower ) atau barangkali tidak berani bersaing sehigga ada pada posisi
penggarap ceruk pasar ( nicher ).[4]
Strategi pemposision dilakukan untuk memungkinkan pemasar
mengambil suatu keunggulan dan cepat tanggap atas perbedaan, serta melakukan
pemposisian tertentu atas barang dan jasa yang memenuhi hal yang lebih baik
bagi pemenuhan kebutuhan konsumen pada satu atau lebih segmen.[5]
Strategi penentuan posisi dapat diketahui melalui :
1. Menurut atribut produk : usaha
memposisikan diri menurut atribut produknya.
2. Menurut manfaat : usaha memposisikan
produk sebagai pemimpin dalam suatu manfaat tertentu.
3. Menurut harga atau kualitas : usaha
memposisikan produk sebagai nilai terbaik.
4. Menurut penggunaan atau penerapan :
usaha untuk memposisikan produk sebagai yang terbaik untuk sejumlah penggunaan
atau penerapan.
5. Menurut pemakai : usaha memposisikan
produknya sebagai yang terbaik untuk sejumlah kelompok pemakai.
6. Menurut pesaing : memposisikan
produk diri sebagai yang lebih baik dibandingkan pesaing utama.
- Marketing mix ( 4P )
Marketing
mix atau bauran pemasaran merupakan alat yang dapat dipergunakan oleh pengusaha
untuk mempengaruhi konsumennya. Marketing mix juga lebih akrab dikenal sebagai
4P dalam pemasaran yaitu product, price, place, dan promotion.
1.
Product
Orang
memenuhi kebutuhan dan keinginannya dengan barang dan jasa. Kita akan
menggunakan istilah produk untuk mencakup keduanya. Produk didefinisikan
sebagai sesuatu yang dapat ditawarkan untuk memenuhi kebutuhan atau keinginan.[7]
Dalam strategi marketing mix, strategi produk merupakan
unsure terpenting, karena dapat mempengaruhi strategi pemasaran yang lain.
Pemilihan jenis produk yang akan dihasilkan dan dipasarkan akan menentukan
kegiatan promosi yang dibutuhkan, serta penentuan harga dan cara penyalurannya.
Tujuan utama suatu strategi produk adalah untuk dapat
mencapai sasaran pasar yang dituju dengan meningkatkan kemampuan bersaing atau
mengatasi persaingan.
Pada hakikatnya, seseorang membeli suatu produk, bukanlah
karena fisik produk yang fisik produk semata – mata, tetapi karena manfaat yang
ditimbulkan dari produk yang dibelinya tersebut. Pada dasarnya produk yang
dibeli konsumen itu dapat dibedakan atas tiga tingkatan, yaitu :
a.
Produk inti, yang merupakan inti
dasar yang sesungguhnya dari produk yang ingin diperoleh atau didapatkan oleh
seorang pembeli dari suatu produk tersebut.
b.
Foduk formal, yang merupakan bentuk,
model, kualitas, merk dan kemasan yang menyertai produk tersebut.
c.
Produk tambahan, adalah tambahan
produk formal dengan berbagai jasa yang menyertainya, seperti pasangan,
pelayanan, pemeliharaan dan lainnya.[8]
2.
Price
a.
Pengertian price ( harga )
Harga merupakan satu – satunya unsur marketing mix yang
meghasilkan penerimaan penjualan, sedangkan unsur lainnya hanya merupakan unsur
biaya saja. Walaupun penetapan harga merupakan persoalan penting, masih banyak
perusahaan yang kurang sempurna dalam menangani permasalahn penetapan harga
tersebut. Oleh karena menghasilkan penerimaan penjualan, maka harga
mempengaruhi tingkat penjualan, tingkat keuntungan, serta share pasar yang
dapat dicapai oleh perusahaan. Penetapan harga mempengaruhi kemampuan bersaing
perusahaan dan kemampuan perusahaan mempengaruhi konsumen.
b.
Faktor yang mempengaruhi penetapan
harga
·
Secara langsung, adalah harga bahan
baku, biaya produksi, biaya pemasaran, adanya peraturan pemerintah dan factor
lainnya.
·
Secara tidak langsung, adalah harga
produk sejenis yang dijual oleh para pesaing, pengaruh harga terhadap hubungan
antara produk substansi dan produk komplementer, serta potongan untuk para
penyalur dan konsumen.[9]
c.
Tujuan penetapan harga
Tujuan
perusahaan merupakan dasar atau pedoman bagi perusahaan dalam menjalankan
kegiatan pemasaran, termasuk kebijakan penetapan harga. Ada beberapa tujuan
penetapan harga yang diambil, yaitu :
1).
Memperoleh laba yang maksimum.
2).
Mendapatkan share pasar tertentu.
3).
Memerah pasar ( market skimming ).
4).
Mencapai tingkat hasil penerimaan penjualan maksimum pada waktu itu.
5).
Mencapai keuntungan yang ditargetkan.
6).
Mempromosikan produk.[10]
3.
Place ( Tempat atau Distribusi )
Perusahaan haruslah menyebarkan barang – barangnya ke tempat
konsumen itu berada. Hal ini merupakan tugas untuk mendistribusikan barangnya
kepada konsumen. Untuk keperluan tersebut pengusaha dapat menggunakan berbagai
bentuk saluran distribusi yang mungkin untuk dilakukannya. Adapun bentuk –
bentuk saluran distribusi yang ada dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu :
a.
Saluran distribusi langsung yaitu
pengusaha berusaha berusaha untuk menyalurkan barang – barangnya yang dibeli
oleh konsumen secara langsung ke tempat konsumen tinggal.[11]
b.
Saluran distribusi tidak langsung
yaitu pengusaha menggunakan pihak luar ( penyalur ) untuk membantu menyalurkan
produknya ke tangan konsumen. Dalam hal ini pengusaha dapat melakukan beberapa
pilihan lagi yang meliputi tiga cara penyaluran tidak langsung, yaitu :
Ø Saluran
distribusi yang eksklusif yaitu perusahaan hanya menggunakan satu penyalur
tunggal.
Ø Saluran
distribusi yang selektif yaitu pengusaha hanya menggunakan penyalur engan
jumlah yang sedikit dan dengan syarat tertentu.
Ø Saluran
distribusi yang intensif yaitu pengusaha menggunakan penyalur yang sebanyak –
banyaknya agar menjangkau konsumen secara luas.[12]
4.
Promotion
Kiat bauran pemasaran ke empat yaitu promosi yang
didefinisikan sebagai kegiatan perusahaan untuk mengkomunikasikan produknya
pada pasar sasaran. Promosi penjualan meliputi berbagai sarana promosi yang
didesain untuk memotivasi respon pasar lebih awal. Aktivitas promosi penjualan
dapat digunakan untuk mencapai tujuan. Tujuan dari promosi penjualan dapat
disebutkan sebagai berikut :
a.
Mengidentifikasi dan menarik
konsumen.
b.
Memperkenalkan produk baru.
c.
Meningkatkan jumlah konsumen untuk
produk yang telah dikenal secara luas.
d.
Menginformasikan kepada konsumen
tentang peningkatan kualitas produk.
e.
Mengajak konsumen untuk mendatangi
toko tempat penjualan produk.
f.
Menstabilkan pola penjualan yang
berfluktuasi.
g.
Meningkatkan persediaan bagi
perantara.
h.
Mengimbangi upaya pemasaran pihak
pesaing.
Strategi promosi dengan cara menjual dapat menjadikan
konsumen yang tidak mengenal suatu produk berniat untuk mencobanya, dan dapat
membujuknya untuk membeli. Dengan demikian fungsi promosi adalah untuk
memprospek seseorang unuk menjadi konsumen (pull fungtion) bagi produk yang
diciptakan.
Dalam promosi penjualan juga memerlukan sarana penunjang
agar promosi berjalan sesuai tujuan awal diadakannya promosi. Beberapa sarana
promosi yang bisa dipilih oleh perusahaan adalah sebagai berikut :
a.
Advertising
b.
Sales promotion
c.
Direct marketing
d.
Public relation and publicity
BAB
III
PEMBAHASAN
- Gambaran umum usaha Kopi Susu Kopyok
Awal mula berdirinya usaha yang bernama Kopi Susu Kopyok
yang sesuai dengan nama produk yang dijual ini adalah untuk mengisi waktu luang
sekaligus mencari uang tambahan oleh para pendirinya yang sekarang ini masih
berstatus pegawai pada salah satu perusahaan swasta yang ada di kota Kudus.
Kopi susu Kopyok pada sekarang ini hanya melakukan usaha
produksi pada hari minggu pagi memanfaatkan keramaian suasana car free day di
alun-alun Kota kudus.
- Gambaran umum produk Kopi Susu Kopyok
Kopi Susu kopyok sendiri merupakan
minuman yang terdiri dari kopi yang diatasnya dituangkan susu yang dikocok
(kopyok) yang setelah itu pada permukaan atas susu dapat ditambahkan tulisan
ataupun gambar sesuai dengan keinginan pelanggan.
Kopi yang digunakan dapat
berupa kopi biasa (original), cappuccino, dan sebagainya. Lalu susu yang
digunakan adalah susu yang dapat mengembang pada saat dikocok seperti susu sapi
murni atau susu bubuk. Sedangkan bahan yang digunakan untuk menggambar atau
menulis adalah coklat cair.
C. Analisis SWOT dari Kopi Susu Kopyok
1. Strength
Analisis
SWOT yang pertama adalah kekuatan/ kelebihan. Yang menjadi kelebihan dari Kopi
Susu Kopyok adalah produk yang unik serta belum adanya pesaing untuk daerah
kota Kudus. Serta harga yang terjangkau dan lokasi yang mudah dicari juga
menjadi kelebihan dari Kopi Susu Kopyok dan dapat menjadi modal tambahan untuk
melebarkan sayap.
2. Weakness
Kelemahan
dari Kopi Susu Kopyok adalah belum memiliki kedai atau warung sendiri yang
memudahkan pelanggan mendapatkan produk Kopi Susu Kopyok, selain itu waktu
berjualan yang hanya pada hari minggu pagi menyulitkan pelanggan jika ingin
mendapatkan produk Kopi Susu Kopyok kembali.
3. Opportunity
Selanjutnya
dari analisis SWOT adalah peluang. Belum adanya pesaing serta minat masyarakat
terhadap produk Kopi Susu Kopyok dapat menjadi peluang besar untuk membesarkan
nama produk sekaligus usaha ini.
4. Threat
Analisi
SWOT yang terakhir adalah tantangan, munculnya para pesaing dalam usaha kopi
susu ini dikhawatirkan akan mengganggu stabilitas usaha dan dapat mencuri
pembeli yang sudah menjadi pelanggan dari Kopi Susu Kopyok.
D. Upaya penciptaan nilai pelanggan dalam uasaha Kopi Susu
Kopyok
Kopi Susu Kopyok melakukan upaya dalam
menciptakan nilai pelanggan yang pertama adalah kualitas. Kopi
Susu Kopyok menggunakan bahan-bahan yang memiliki bahan yang memiliki kualitas
seperti susu yang didapat dari pemerahan susu sapi Moeria. Sehingga didapatkan
rasa yang terbaik dari produk Kopi Susu Kopyok.
Kemudian yang kedua adalah pelayanan. Kopi Susu Kopyok
mengutamakan pelayanan yang diberikan kepada konsumen mulai dari tutur kata,
kesopanan, keramahan, pelayanan yang baik kepada pelanggan.
Dan yang ketiga adalah harga (biaya). Dalam hal harga Kopi Susu Kopyok mengenakan harga
yang sangat terjangkau kepada pelanggan, karena kepuasan pelanggan merupakan
hal yang sangat diperhatikan.
- Analisis produk Kopi Susu Kopyok
1.
Analisis STP produk Kopi susu Kopyok
a.
Segmentasi produk Kopi Susu Kopyok
Segmentasi produk Kopi Susu Kopyok mencakup dari segi usia
maupun selera dan pendapatan. Dengan
harga yang terjangkau dan trend
minum kopi dikalangan masyarakat, serta cocok dengan lidah masyarakat Indonesia
khsususnya Kudus sendiri membuat produsen yakin kalau produk ini akan banyak
digemari pelanggan, apalagi produk ini dikemas dalam bentuk yang unik dan
menarik bagi pelanggan.
1.
Segmentasi Demografis
Segmentasi demografis konsumen terdiri dari umur, jenis
kelamin, pendapatan, agama, dan pendidikan. Produk Kopi Susu Kopyok ditujukan
kepada seluruh masyarakat, baik anak – anak, remaja, dewasa maupun lansia,
laki-laki maupun perempuan. Karena Kopi Susu Kopyok aman dikonsumsi berbagai
kalangan.
2.
Segmentasi Geografis
Segmentasi geografis ini mencakup wilayah, ukuran daerah,
ukuran kota, dan kepadatan iklim. Produk yakult sangat cocok untuk berbagai
iklim. Yakult sangat cocok diminum dingin saat musim kemarau atau cuaca sedang
panas atau diminum hangat/panas saat musim hujan atau cuaca dingin.
3.
Segmentasi Psikologis
Segmentasi psikologis ini mencakup kelas social, gaya hidup,
kepribadian, persepsi dan sikap. Produk Kopi Susu Kopyok ini sangat cocok untuk
semua kalangan, baik itu kalangan menengah kebawah maupun kalangan menengah
kebawah. Hal ini dikarenakan produk Kopi Susu Kopyok harganya yang
terjangkau.
b.
Targeting produk Kopi Susu Kopyok
Minuman Kopi Susu Kopyok cocok untuk semua Kalangan
apalagi yang gemar minum kopi dan suka mencari hal baru yang lain dari pada
yang lain. Kopi Susu Kopyok mentargetkan produknya untuk semua umur dan semua
kalangan terutama bagi masyarakat atau konsumen yang gemar minum kopi.
c.
Positioning produk Kopi Susu Kopyok
Biasanya produk seperti ini banyak diluar negeri dan itupun
menggunakan alat atau mesin. Produk Kopi Susu Kopyok ini memposisikan dirinya
sebagai pelopor minuman kopi susu yang menggabungkan unsur seni pertama di Kota
Kudus yang menggunakan teknik manual.
2.
Analisis 4P (marketing mix) produk
Kopi Susu Kopyok
a.
Product ( produk )
Produk Kopi Susu Kopyok diproduksi secara manual kemudian
dikemas kedalam cup ukuran 150 ml. Produk ini bahan utamanya ialah kopi yang
terdiri dari berbagai jenis kopi, kemudian dituang diatasnya susu yang telah dikocok
terlebih dahulu dan terakhir dihias menggunakan coklat cair sesuai permintaan
pembeli.
Pembeli juga dapat memilih kopi ini dalam bentuk
dingin atau hangat/panas sesuai keinginan pembeli.
b.
Price ( harga )
Salah satu dari bauran pemasaran yaitu harga. Setelah
menetapkan produk selanjutnya perusahaan akan menetapkan harga untuk produk
tersebut agar memiliki nilai jual atau nilai tukar. Kopi Susu Kopyok menetapkan
harga berbeda-beda tergantung jenis kopi yng digunakan harganya berkisar antara
Rp 5000 - Rp 7000 /cup.
c.
Place ( Tempat/ Distribusi )
Kopi Susu Kopyok sekarang ini hanya dipasarkan disekitar
kota Kudus dikarenakan usaha ini baru didirikan. Juga produk ini hanya dibuat
dan dijual pada hari minggu pagi bertempat di alun-alun kota Kudus dikarenakan
usaha ini juga merupakan usaha sambilan dan digunakan untung mengisi waktu
luang.
Bauran pemasaran yang keempat adalah promosi, ini sangat
penting karena dalam proses ini perusahaan melakukan aktivitas untuk
memperkenalkan produknya kepada masyarakat luas. Kopi Susu Kopyok mempromosikan
produknya dengan cara promosi melalui media social, juga melalui system dari
mulut-kemulut (word of mouth/WOM).
BAB IV
KESIMPULAN
- KESIMPULAN
Usaha ini memiliki prospek kedepan yang sangat menjanjikan
dikarenakan masih belum adanya pesaing, namun kekurangan-kekurangan yang
dimiliki oleh usaha ini seperti belum memiliki kedai atau warung sendiri dan
waktu berjualan yang hanya pada hari minggu pagi dikhawatirkan membuat usaha
ini sepi peminat.
Selain itu, kelebihan-kelebihan yang dimiliki, seperti harga
yang terjangkau, unik, baru dikalangan masyarakat dan berkualitas diharapkan
dapat menjadi cikal bakal dari dibukanya usahayang lebih besar lagi.
Daftar
Pustaka
Human
Resource Management : Gaining a Competitive Advantage Noe,
Hollenbeck, Gerhart and Wright
Manajemen
Sumber Daya Manusia untuk Perusahaan, Dari Teori ke Praktik.
PT Raja Grafindo Persada:Jakarta, Rivai, Veithzal 2004